Blogroll

Kamis, 02 Februari 2012

Perpisahan

Setelah perpisahan
Ku masih tak mengerti
Mengapa kini ku menjadi bayangmu

Inginnya ku kembali
Inginnya ku ulangi
Semua cerita indah kira dulu

Mungkinkan masih akan ada
Cerita antara kita
Dan kau pun mengerti maknanya
Ataukah tiada ku bisa
Menepis bayang-bayang mu
Ketika kau pergi jauh

Bertabur sepi. . .
Sepi ketika kau pun pergi
Tinggalkan aku sendiri mengingat mu
Dalam malam-malam sunyi

Hiaskan mimpi. . .
Mimpi mungkinkah kau kan kembali
Dan kau utarakan semua
Tentang perihnya Perpisanan kita

Andainya kau sadari
Andainya kau pahami
Semua derita yang ku alami

Tak dapat ku berkata
Tak dapat ku memanggil namamu
Karna kini kau tlah jauh

Mungkihkah masih akan ada
Cinta antara kita
Antara kau dan aku

Cinta Lewat Hujan dan Ilalang

Kutitipkan cinta lewat derasnya hujan dan pucuk-pucuk ilalang
Apa dia tau disini saya menjerit sekeras mungkin?
Memanggil namanya tapi dia tak mendengar atau mungkin
Takkan pernah bisa mendengar suara saya
Tak mengenali suara saya atau lupa pada diri saya

Saya merindukan senyumannya
Sorot matanya dan tutur manis dari kata-katanya

Dia, dia tetap melekat meski jaman sudah berganti
Dia, dia tetap ada di dalam pikiran meski aku sudah hilang ingatan
Dia, dia bukan segalanya tapi dia adalah saya pada jiwa saya

Terkadang cinta tidak harus dimiliki, tapi cinta cukup diyakini
dan dijadikan serpihan serpihan memori dalam sejarah

Cinta pada dia lebihdari sekedar cinta pada umumnya
Cinta suci yang murni sulit terjamah dan dijelaskan lewat kata

Seandainya saya seorang penyair akan saya tuliskan lewat puisi dan roman
Seandainya saya seorang pemusik akan saya tuangkan dalam getaran-getaran nada
Seandainya saya seorang pelukis akan saya gambarkan ia di atas putinya kanvas

Tapi. . . Saya hanyalah saya
Maka akan saya kenang saja dalam ingatan
Saya kubur dalam hati paling dalam
Di dalam kotak hasrat dan kenangan